Bila anda akan memulai membuat keramik, perlu mengetahui jenis tungku keramik. Dan keramik jenis apa yang akan dibuatnya. Disini ada beberapa jenis Tungku Keramik:

Wood Fired: adalah tungku yang menggunakan bahan bakar kayu. Tungku ini adalah jenis tungku yang paling jadul ( kuno ), sudah ada ribuan tahun yang lalu. Untuk mencapai temperature tinggi bisa menghabiskan hampir satu ton kayu.

Wood Fired

Gas Fired:  Jenis tungku ini lebih modern dan lebih praktis, bersih dibanding dengan tungku diatas, karena memakai instalasi gas, akan lebih mudah ditambahkan alat pengatur sehingga bisa menghasilkan keramik yang lebih baik. Cara menaikkan suhu dengan sistem periodik.

Gas Fired

 

Electric : Tungku ini paling modern, lebih bersih daripada kedua jenis diatas. Dan lebih mudah dalam pengontrolannya. Hasilnya juga lebih bagus , menghasilkan permukaan glasir yang lebih kilap dan sempurana. Kendalanya adalah bila biaya listrik tinggi. Sehingga beberapa seniman keramik mengubahnya menjadi tungku gas.

Electric

Raku : adalah jenis pembakaran yang unik. Keramik dibakar sehingga mencapai suhu dimana keramik membara, dikeluarkan seketika dan langsung dimasukkan kedalam drum yang sudah ada bekas Koran atau dedaunan, sehingga terbakar dan langsung ditutup. Akan menghasilkan keramik yang unik pula.

Bottle kiln : Tungku ini adalah tungku yang juga Kuno, popular pada abad 18 sampai tahun 1960 an. Ukuran dan bentuknya tidak ada yang sama, tergantung pada pembuatnya. Bila yang membuat pabrik keramik yang besar, juga mempunyai tungku yang besar, sehingga bisa dimasuki beberapa orang didalam . Lama pembakaran bisa 48 jam. Biasanya setelah api dipadamkan, tungku akan dingin setelah 48 jam kemudian. Tetapi bila keramik sangat dibutuhkan lebih cepat dikeluarkan, pada suhu yang masih panas orang bisa mesuk dan membongkar keramik menggunakan baju dan kaos tangan tahan api.

Bottle Kiln

Anagama Kiln: Kiln anagama adalah jenis tungku keramik  kuno dibawa ke Jepang dari China melalui Korea pada abad ke-5. Anagama berarti tungku berbentuk Gua. Bahan bakar menggunakan kayu bakar, lama bakar bisa 48 jam sampai  12 hari tergantung volume barang yang dibakar. Sumber api didepan dan dikeluarkan dibelakang. Tungku ini bisa mencapai suhu 1400 derajat celcius.

Anagama kiln

Anagama kiln
1 Pintu selebar 75 cm
2 Lokasi api

3 Lantai menanjak terbuat dari pasir silika
4 Damper
5 Cerobong
6 Cerobong atas
7 Bata tahan api melengkung

Continuous kiln: kadang disebut  Tunnel kiln . Bahan bakar ada yang memakai minyak tanah, gas, ada yang menggunakan listrik. Tungku ini bentuknya memanjang, sumber apinya ditengah, mengggunakan kereta atau roller untuk membawa keramik dari depan pintu masuk keluar dibelakang.  Sehingga awal masuk, barang akan menerima panas yang masih rendah, makin ketengah makin panas, ada istilah pembagian ruangan yaitu Preheating Zone ( awal masuk ), Firing zone ( zona api ), Cooling zone ( pendinginan ), pada jenis ini pemanasannya lebih merata serta menhemat bahan bakar dan menghasilkan barang yang lebih banyak.

 

Shuttle Kiln: Tungku ini sampai sekarang adalah tungku yang banyak dipakai, termasuk di Indonesia. Karena lebih mudah membuatnya dan harganya jauh lebih murah dibanding Tunnel Kiln. Shuttle kiln menggunakan bahan bakar minyak tanah, gas atau listrik. Pemakaian bahan bakar lebih boros dibanding Continuous Kiln. Karena setiap mulai bakar tungku sudah dingin, dan kalau mengeluarkan juga menunggu dingin, sehingga banyak panas yang terbuang.