Kertas Decal Untuk tinta sublime

Perusahaan decal keramik, maksud saya kertas decal yang disablon dengan warna untuk suhu gelas, 580-620 derajat, warna keramik 780-820 derajat celcius, pasti sudah mengetahui hal tersebut. Didalam ruangan sablon pasti ada alat untuk mengukur kelembaban udara yang disebut Hygrometer.

Udara panas tidak sama dengan udara kering. Udara dingin tidak selalu lembab. Dahulu saya tidak mengerti, pada ruangan sablon saya letakkan heater yang dihembus angin, jadi seperti hairdryer, tapi ukuran besar.  Alat pengukur menunjukkan kelembaban udara meningkat. Karena pekerja kepanasan sehingga mengeluarkan keringat, dan parahnya lagi waktu itu musim hujan.  Setelah saya berkunjung kepabrik decal keramik, didalam ruangan yang tertutup, udaranya dingin karena memakai Air Conditioner ( AC) . AC ini tidak pernah dimatikan. Untuk menjaga kestabilan udara didalam ruangan.

Kertas decal menyusut dan mengembang. Kertas decal menyusut bila panas, dan mengembang bila lembab.  Inilah salah satu musuh utama kertas decal. Bila akan mencetak gambar separasi warna atau mencetak lebih dari satu warna, patokan warna atau saya sebut Passed cross yaitu tanda silang untuk menepatkan warna satu dengan lainnya, tidak bisa tepat.  Apalagi bila warna pertama hari pertama, sedang warna kedua dikerjakan keesokan harinya.

Pengaruh kelembaban udara pada kertas decal bila dicetak pakai tinta printer. Ini adalah pengalaman saya baru-baru ini. Karena terburu ingin membuat sample untuk Action Color yang menggunakan tinta pigment, tanpa pikir panjang, potongan kertas decal yang sudah tersimpan lama di gudang, dan terbuka tidak dibungkus apapun, langsung saya cetak sebanyak 60 lembar, kemudian saya tutup dengan Protection Coat, dan ditutup lagi dengan Strippable Coating. Setelah saya simpan satu hari, saya mulai mencoba untuk menempel ke keramik. Ternyata setelah saya celup kedalam air, digeser, warna sebagian masih menempel di kertas decalnya, tidak mau menempel di coating. Terpaksa semuanya harus dibuang ke tong sampah. Betapa cerobohnya, yang pengalaman sekian tahun masih membuat kesalahan fatal.

Mengapa bisa terjadi dan bagaimana solusinya. Kertas decal terbuat dari bahan kertas yang mudah menyerap air dan sekaligus mudah menyerap udara lembab. Kertas decal juga dilapisi oleh semacam lem yang berbasis air ( waterbase) yang mudah terpengaruh oleh kelembaban udara. Tinta perlu pengeringan yang cukup agar tidak mudah luntur bila dicelup air, karena tinta juga mengandung air. Sebelum ditutup oleh coating harus betul-betul kering, karena bila belum kering sudah ditutup, tinta akan sulit kering berarti mudah luntur bila dicelup ke air.

Solusinya, sebelum kertas decal dicetak, meskipun anda baru menerima kertas decal dari keramik88, tetap harus dikeringkan dahulu. Caranya bisa memakai Hairdryer, atau dijemur dipanas matahari. Setelah dikeringkan dan tidak langsung dipakai, masukkan kedalam plastik rapat-rapat. Bila akan dicetak baru dikeluarkan selembar, tutup kembali rapat-rapat. Setelah dicetak, juga harus dikeringkan memakai hairdryer atau dipanas matahari. Bila tidak langsung dicoating juga masukkan dulu kedalam plastik dan ditutup rapat. Dengan demikian, gambar akan bisa menempel dicoating bila dicelup keair.

Update: Cara ini juga membantu hasil percobaan saya yaitu kertas sebelum di print tidak terlalu kering langsung dicetak. Setelah dicetak keringkan dengan Hairdryer ( tidak terlalu dekat) selama kurang lebih 1 menit, setelah dingin langsung semprot dengan coating, dibiarkan kering sendiri agar cairan coating meresap kedalam tinta, ( perkiraan saya). Jadi jangan langsung dikeringkan pakai Hairdryer. Pengeringan dengan suhu ruangan sekitar 1 jam baru saya hairdryer. Hasilnya meskipun tidak 100% ngikut ke coating, sedikit sekali bayangan yang tertinggal.

Tinta yang memerlukan perlakuan diatas adalah Tinta Pigment, Durabrite, Sublime, Art Paper. Sedang printer laser tidak memerlukan karena tidak berbasis air.

Semoga bermanfaat