Model Mug rumit untuk digital printing? Why not?

Kadang ada customer atau pelanggan datang dengan membawa mug yang bentuknya tidak memungkinkan untuk di cetak menggunakan Hot Press. Mungkin si pelanggan membawa contoh mug yang bentuknya aneh-aneh karena sebelumnya dicetak dengan cetak teknik sablon keramik yang sebenarnya memakai teknik Water Slide Decal. Toko digital mengatakan bahwa dia  tidak sanggup mengerjakan. Si pelanggan masih ngotot ” Mas, ini kok bisa?”

Bagaimana caranya agar masih bisa menerima order dari si pelanggan, tetapi hasilnya setara dengan Digital Printing Hot Press.

Mungkin cara ini hanya ada di blog ini ( Narsis). Sebab saya mempunyai ide dan mencoba sendiri. Karena kebanyakan yang membahas topik serupa mengatakan bahwa memasang Water Slite Decal pada mug yang tidak tercoating.

Di keramik, Water Slide Decal disablon dengan warna keramik, dan di coating dengan Film Solution, pada mug yang tidak di coating apapun. Setelah kering baru dibakar pada suhu yang tinggi.

Percobaan saya kali ini justru saya tempel setelah di coating. Mengapa? karena bahan coating gambar hasil printing menggunakan tinta Sublim pada printer inkjet adalah hanya sebagai perantara saja. Gambar/foto dari tinta sublim itu akan menyatu ketika dipanasi. Setelah kering akan menjadi sekuat dan sama dengan Digital Printing Hot Press. Tidak percaya? baca terus sampai habis artikel ini. “Tidak terlihat bekas coatingnya?” jawab saya:” itu kan dulu, sekarang, baca aja deh”

Sebelum meneruskan baca artikel, coba pelajari dulu caranya mencetak diatas kertas Decal menggunakan printer Inkjet dengan tinta Sublim disini

Nah kalau anda sudah membaca artikel di link yang sudah saya berikan diatas, berarti anda sudah bisa mencetak gambar dengan printer inkjet dengan baik. Sebetulnya caranya tidak beda dengan artikel saya sebelumnya, tetapi bila anda memakai coating spray acrilyc Pilox, sebotol hanya bisa berapa lembar, dengan harga 20 ribuan. Untuk pemakaian sedikit OK lah, tapi untuk pesanan yang banyak? dan hasilnya masih terlihat bekas coating dan tidak sehalus pakai Hot Press. Nah sekarang saya menemukan cara untuk menghilangkan bekas coating.

Percobaan saya kali ini memakai Film Solution ( Cover Coat ). Cara memakainya adalah di sablon. Yang diperlukan :

Screen printing 30X40 seharga Rp. 35.000,-

Rakel ( Squeegee ) panjang 12 cm percentimeter Rp. 2000,-

Lem kertas Glukol, Tacol dll ( bukan lem cair )

Kuas kecil dan Rakel panjang 2 cm untuk meratakan lem.

Film Solution ( Cover Coat )

Mengapa saya tidak memakai obat afdruk ( peka cahaya ), alasan utamanya adalah bila akan dihapus, hanya mencelupkan diair selama 1-2 jam penutup screen sudah bisa bersih dan bisa dipakai lagi. Selain itu karena hanya blog kotak aja, bisa dibuat dengan mudah.

Gambar dengan pencil sesuai besarnya gambar yang akan dicoating. Dibuat lebih kecil dari ukuran kertas. Misal ukuran kertas decal A4 adalah 21X30 cm, saya buat pakai pencil persegi panjang ukuran 20X 28-29 cm. Agar film solution tidak meluber keluar kertas. Tetapi pada percobaan saya cetak 1 lembar A4 jadi 3 gambar mug, kemudian saya potong menjadi 3 dengan ukuran yang sama dan jarak tepi gambar yang sama. Untuk itu ukuran rakel 12 cm cukup, karena tinggi mug 8-9 cm.

Setelah itu tuangkan lem kertas tadi diatas screen, kuas dulu bagian yang dekat dengan garis pencil, setelah selesai pada keempat sisinya, bagian luarnya diratakan dengan rakel sampai rata betul, keringkan.

Setelah kering ( bisa dipanas matahari) , pasang screen pada catok ( pegangan screen ) lihat foto dibawah.

Pada foto terlihat bedak talc yang saya gunakan untuk menggosok kertas decal sebelum di print. Lem Glukol, Screen printing, dan rakel.

Foto diatas adalah hasil print dengan tinta sublim dan di coating dengan Film Solution. Lembaran gambar yang begitu banyak adalah bonus untuk pembelian paket kertas decal 50 lembar maupun paket kertas decal 20 lembar agar bisa mencobanya sebelum mengerjakannya sendiri.

Setelah dipasang pada pemegang screen, tuangkan film solution secukupnya, letakkan hasil print dibawahnya, ratakan cairan film solution dengan menarik dengan rakel, kemudian turunkan screen, tekan rakel menuju kedepan menutup lubang screen yang berbentuk persegi, angkat screen, dan gambar sudah tertutup dengan coating.

Keringkan kertas decal yang sudah dicoating, sekitar 4-6 jam. lebih lama lebih baik, atau bila mau cepat bisa memakai hair dryer.

Tempelkan dipermukaan mug yang sudah ada coatingnya. Basahi dulu permukaan supaya mudah untuk menggeser supaya tepat pada tempatnya, dan menghilangkan gelembung yang terjebak didalamnya. Gosok dengan kain bekas wool, atau rakel kecil yang 2cm, sampai tidak nampak ada gelembung.

Panaskan oven listrik sampai 150 derajat celcius. setelah mencapai suhu tersebut, masukkan mugnya selama 10-15 menit. Setelah itu keluarkan, dinginkan. Setelah dingin, kelupas lapisan Film Solution dengan kuku anda, sampai semuanya terkelupas, sekarang tinggal gambarnya yang menempel diatas permukaan mug yang sudah tercoating. Karena lapisan Film Solution sudah terbuang, maka tidak ada bekasnya lagi. Hasilnya sama persis seperti hasil Hot press.

 

Sebelah kiri, sebelum lapisan covercoat dilepas. Sebelah kanan setelah Covercoat dikelupas. Hasilnya sama dengan printing digital mug yang memakai alat press panas.Tanda panah adalah covercoat yang sudah dilepas.

Foto dibawah menunjukkan sisa sedikit lapisan coating yang belum terkelupas.

Dan foto diatas juga menunjukkan mug yang saya panasi 200 derajat selama 10 menit, gambar mulai blur karena tinta sublim sedikit mencair. Pada percobaan saya yang baik dan tidak merubah gambar adalah 150 derajat selama 10 menit. Anda jangan terkejut bila setelah dikelupas,  warna gambar akan lebih muda daripada sebelum dikelupas. Kemungkinan setting printer untuk ini harus lebih gelap warnanya, setidaknya setting kertas = Glossy, Quality= Photo atau Text/Photo. Coba aja mana yang lebih baik.

Dengan adanya artikel ini saya sudah memecahkan masalah anda. Dan saya pastikan bahwa percobaan ini adalah penemuan yang pertama dari artikel yang pernah  ada selama ini. Meskipun ini belum sempurna.

Semoga bermanfaat