Gelas Etsa dan Coating untuk cetak press panas
Mug keramik standard diameter 8 cm, tinggi 9,5 cm sudah menjadi aturan ukuran yang mesti dipakai kebanyakan pengusaha cetak digital mug.
Sehingga bila dipasaran lagi kosong, harga naik dan barang kosong.
Sebagian besar mug keramik di import dari china, karena selain harganya lebih murah dari mug lokal, kwalitetnya lebih bagus dari mug lokal. Wah kalah semua dong? Kalau mug import china dari atas kebawah lurus, kalau lokal bagian bawahnya agak melengkung, sehingga agak susah mencetak dengan menggunakan press panas. Begitulah keadaan pasar mug di Indonesia. Padahal kebutuhan mug di Indonesia 1 bulan 1.000.000 pcs.
Itulah tadi sekilas selayang pandang tentang mug. Daripada pusing masalah ketersediaan mug, ayo membuat mug gelas yang bisa untuk promosi.
Karena gelas itu transparant, saya membuatnya lebih buram agar gambarnya bisa lebih nampak. ( Seperti gambar dibawah ).
Disisi baliknya juga terdapat gambar yang sama, tetapi terlihat buram karena gelasnya di etsa
sehingga menjadi buram / doff.
Uniknya, setelah diisi air minum, buramnya berganti transparant, jadi gambar dibaliknya terlihat jelas. Bila diisi susu, dimana warnanya putih logonya terlihat nampak jelas dan bagus, sebaliknya bila di isi kopi, logonya menjadi tidak jelas.
Cara membuatnya:
Yang perlu disiapkan dulu:
1. Gelas bening / kaca
2. Bahan etsa gelas / kaca
3. Cairan coating mug
4. oven roti
Siapkan cairan etsa kaca dulu. Bahan etsa bisa anda dapatkan disini.
Frosted Glass atau etsa kaca/ gelas.
Kemasan bubuk etsa 800 gram , ditambahkan HCL ( asam klorida ) atau disebut juga AIR KERAS, ada yang menulis kemasan dengan Hydrochleric Acid.
Bubuk etsa bisa dicampurkan dengan Air reaksinya lebih lambat dari HCL, atau dengan Hydrofluoric acid (HF) reaksinya lebih cepat dan kuat, tetapi cairan HF sangat berbahaya bila terkena kulit, dan baunya lebih keras. Air keras bisa anda dapatkan di toko kimia, toko bangunan atau ditoko besi.
Satu kemas ditambahkan 300 mili liter ( 1/3 liter ) dengan salah satu jenis cairan tersebut diatas, diaduk sampai sebagian larut didalam wadah plastik, tidak boleh wadah dari bahan logam atau bahan kaca. Pengaduk yang dipakai adalah pengaduk dari kayu atau dari plastic, tidak boleh menggunakan logam untuk mengaduk.
Setelah diaduk, larutan tersebut akan menjadi dingin seperti es.
Diaduk terus, semakin lama larutan akan menjadi lebih pekat, karena sebagian bubuk sudah larut, semakin pekat semakin kuat daya etsanya, berarti waktu etsa lebih cepat. Bila aduknya hanya sebentar, bubuknya larut sedikit, kurang pekat, kurang kuat daya etsanya, waktu etsa lebih lama.
Tunggulah sampai larutan tidak dingin baru bisa dipakai.
Untuk pertama kali, cobalah dengan pecahan kaca dulu, celup dan di lihat berapa menit, setelah diangkat, cuci dengan air bersih, keringkan dengan lap, dilihat apakah buramnya sudah cukup apa belum?
Kalau kurang buram, ?waktu celupnya ditambah, atau larutan diaduk lagi supaya lebih pekat.
Bila hasilnya terlalu buram, kurangi waktu celupnya.
Untuk etsa gelas pada artikel kali ini, anda bisa langsung mencelupkan keseluruhan permukaan gelas, atau anda mencelupkan gelas kedalam larutan etsa, karena hanya mencelupkan, anda bisa mencampur bubuk etsa dengan air biasa saja.
Karena tidak perlu dipegang atau ditunggu, dibiarkan aja didalam cairan selama 5-10 menit. Setelah cukup, angkat gelasnya, masukkan kedalam air bersih, atau air yang mengalir agar sisa larutan bersih. Setelah bersih benar, keringkan .
Setelah kering, kesan buram/doff baru terlihat. Bila belum kering tidak terlihat buram.
Sekarang, setelah kering betul, gelas buram bisa mulai di lapisi cairan coating.Yang dicoating atau yang dilapisi hanya permukaan mug, bukan bagian dalamnya ya?. Caranya anda bisa baca disini