Bahan Keramik pembantu :

Dari bahan baku keramik yang biasa dipakai ada beberapa yang sifatnya membantu, tidak dipakai juga boleh, dipakai menjadi lebih baik, lebih bagus kwalitetnya.

Beberapa yang saya tahu dibawah ini :

Wollastonite :

Dapat dipakai untuk glasir ( pelapis kaca di keramik ), clay body ( didalam campuran bahan ), enamel, frits, dan sanitaryware.
Karena setelah dibakar, bahan hanya kehilangan < 1% ( LOI )

wollastonite
wollastonite

Sangat baik untuk Glasir, untuk menghilangkan Pinhole ( lubang jarum )

Karena sangat tahan terhadap panas dan dingin yang ekstrem, maka sangat baik untuk menghindari terjadinya Crazing ( retak seribu )

Suhu matang antara 991-1196C

Titik bakar ( melting point ) sekitar 1540C

Komposisi Wollastonite mengandung Cao 48,28%, SiO2 51,72% dengan rumus molekul CaSiO3.

Berat molekul 116

Berat Jenis 2.9

Water solubility (g/100cc) 0.0095

Spodumene:

Spodumene merupakan mineral berwarna putih, kandungan utamanya yaitu Lithium.

Rumus Spodumene adalah : Li2O.Al2O3.4SiO2..

Bila dibakar dengan bentuk cone ( kerucut ) seperti pengetesan Orton cone, pada pembakaran 1200C tidak meleleh.

Titik lebur ( melting point ) 1420C

Tetapi bila dicampur dengan Feldspar atau nepheline syenite dalam campuran akan menambah Flux, ( lebur, leleh )

Pada keramik dinding, lantai, granite atau sanitaryware, spodumene ditambahkan untuk mengurangi feldspar atau nepheline syenite 2-10% tergantung temperature yang dikehendaki.

Pada granito, Sodium Feldspar dikurangi diganti Spodumene sebesar 2%, bisa mengurangi temperature 5’C.

Pada Sanitaryware pada Clay Body Potasium Feldspar dikurangi, digantikan spodumene sebesar 3%, akan mengurangi sebesar 20’C

Pada Glasir keramik, Spodumene bisa menggantikan ZnO atau BaCO3.

Mengurangi Viscosity ( kekentalan ) glasir, sehingga permukaan lebih halus dan cepat kering membuat pekerjaan lebih effisien. Seteleh dibakar glasir akan tambah menkilap dan warna akan lebih cemerlang.

Keramik tahan panas? Ya. Spodumene adalah bahan yang cocok untuk keperluan itu.

Cara penggunaannya, pertama Spodumene dibakar dulu ( calcined ) pada temperature 1150’C, setelah mencapai temperature 1150’C ditahan ½ – 1 jam. Spodumene waktu pembakaran akan memuai, mengembang 30%. Jadi kalau membakar sediakan tempat yang tahan api, seperti sagger, dua kali lebih besar dari volume spodumene.

Biasanya spodumene dimasukkan dalam komposisi body 40-50%, dan diimbangi dengan clay ( tanah liat ) dan Kaolin.

Bila akan di glasir, maka di campuran glasir dimasuk spodumene sebanyak 50-60% supaya susut bakar seimbang dengan body.

Talc :

Talc dipakai di keramik, dikombinasi dengan feldspar akan mengurangi siklus pembakaran. Digunakan bersama Ball Clay dan kaolin akan meningkatkan thermal shock ( tahan terhadap perubahan temperature)

Talc mengandung besi yang rendah, sangat cocok untuk membuat frit, engobe, dan campuran di glasir.

Komposisi keramik temperature rendah dengan menggunakan talc bisa menghindari dari retak seribu ( crazing ).

Frit:

Adalah kombinasi flux yang larut dengan air, seperti Alkali Carbonate, nitrat, Borate dll, dengan silica, kemudian dibakar, menjadi leleh dan dibentuk seperti kristal kaca, yang tidak larut air lagi. Bahan yang tadinya mengandung racun, seperdi Lead, bisa dikurangi setelah menjadi frit.

Frit bisa digunakan pada Clay Body dan Glasir.

Karena sudah dibakar ( calcined ), bahan Frit kalau dibakar tidak menyusut lagi. Jadi kalau diglasir akan mengurangi susut bakar glasir, bisa mengatasi kalis ( crawling ) dan Retak Seribu ( Crazing ).