Proses yang sangat penting pada pembuatan keramik adalah proses pembakaran, karena hasil akhir dari sekian banyak tahapan didepannya ditentukan disini. Kalau boleh saya umpamakan tungku adalah seperti wajan penggorengan, hasil dari olahan gorengan ditentukan cara mengatur besar kecilnya api. Api yang kecil akan membutuhkan waktu yang lama, tetapi matang sempurna sampai dibagian tengah, tetapi sebaliknya, api yang besar lebih cepat, tetapi bagian dalam kurang matang.

Menentukan dan mengatur suhu tungku keramik, lebih sulit bila tidak memakai alat pengukur suhu, meskipun pada keadaan tertentu bisa tidak memakai pengatur suhu, misalnya pada tungku yang memakai listrik, tungku untuk gerabah .

Alat untuk mengetahui suhu pada pembakaran keramik yaitu Thermocontrol dan Thermocouple. Gambar dibawah ini adalah Thermocontrol

Autonics TC4 Series

 

 

Autonics Temperature Controller Model TC Series, Multi Sensor, Multi Range, Power 100-240VAC. Input Thermocouple  type : K (CA), J (IC)

Autonics Temperature Controller Model TZN/TZ Series, Input Thermocouple :K(CA), J(IC), R(PR), E(CR), T(CC), S(PR), N(NN), W(TT)

Pada contoh diatas ada dua Series Thermocontrol, yang harus anda perhatikan adalah pemakaian Thermocouple dan Thermocontrol harus sesuai. Bila anda memakai Thercouple Type “K” maka memerlukan Thermocontroller TC Series, kalau thermocouple type “R” maka memerlukan Thermocontroller TZN atau TZ Series, type diatas adalah contoh, banyak merk dagang lainnya seperti Omron dlsb.

Foto diatas adalah berbagai bentuk Thermocouple.

Thermocouple yang paling banyak dipakai adalah Type K dan type R ( bisa memakai yang lebih murah yaitu type “S” ).

Standard Thermocouple Types

T 1, 2 (Copper (Cu) vs Constantan) -270 to 400
J 1, 3 (Iron (Fe) vs Constantan)  -210 to 1200
K (Chromel vs Alumel)  -270 to 1370. Type E – Type K terbuat dari Chromel ( 90% nickel dan 10% Chromium ) dan Alumel ( 95% nickel, 2% mangannese, 2% aluminium dan 1% silicone). Thermocontrol ini murah, pengukuran yang dianjurkan -200C sampai 1350C.

E (Chromel vs Constantan)  -270 to 1000
S (Pt-10%Rh) vs Pt -50 to 1768. Type S. thermocouple menggunakan 90% Platinum dan 10% Rhodium ( kawat positif (+)) dan kawat kedua 100% platinum ( kawat negatif (-)). Seperti type R, thermocouple type S digunakan untuk suhu diatas 1600C.  Temperature Range -0 sampai 1450C
B (Pt-13% Rh) vs (Pt-6% Rh) 0 to 1820
R (Pt-13%Rh) vs Pt -50 to 1768. Komposisi kawat positif (+) 70% Platinum, 30% Rhodium dan kawat negatif (-) 94% Platinum, 6% Rhodium, Type R digunakan untuk temperatur/ suhu 0 sampai 1482C
N (Ni-Cr-Si) vs (Ni-Si-Mg) -270 to 1300

Pengukuran pada tungku listrik.

Tungku listrik dirancang menggunakan kawat kanthal, dan panas yang dihasilkan menetap, artinya bila beban sekian watt, menghasilkan panas sekian, dan penambahan temperatur atau suhu dihasilkan karena tungku listrik tertutup rapat. Bila anda memakai tungku listrik, barang yang dibakar sama, jumlah sama, pengukuran hanya diperlukan sekali saja, dan anda bisa mencatat berapa lama pembakaran dibutuhkan. setelah itu anda bisa menggunakan timer saja tanpa alat pengukur, kecuali anda memakai bahan lain, jumlah berbeda, yang membutuhkan suhu yang berbeda, anda harus menggunakan alat pengukur thermocontroller dan thermocouple.

Dibawah ini adalah kenaikan suhu per 15 menit, pada tungku listrik. ( hampir 5 jam untuk mencapai suhu 1188 ). Lama waktu pembakaran ditentukan berapa watt yang dipakai, dan seberapa besar ruangan yang ada.

25, 353, 467, 564, 638, 710, 771, 822, 880, 934, 985, 1 030, 1070, 1103, 1135, 1163, 1188, 1188, 1189.

 Pengukuran pada tungku yang memakai bahan gas.

Tungku gas mempunyai cerobong untuk mengeluarkan panas, juga mengatur penambahan panas.

Tungku keramik ada dua golongan yaitu Tunnel Kiln dan Shuttle Kiln ( periodic kiln ).

Tunnel kiln yang kontruksinya menyerupai kereta api, dimana ada bagian Preheating Zone, firing zone, Coolling Zone. Pengaturan panasnya pada firing zone.

Sedang yang paling banyak dipakai oleh pengerajin keramik adalah Shuttle Kiln atau periodic kiln. Yang berarti pengaturan panasnya secara periodik. Contohnya suhu yang ditargetkan per 15 menit.

145, 361, 440, 530, 622, 711, 780, 850, 911, 953, 1010, 1051, 1080, 1110, 1131, 1151, 1171, 1187, 1190, 1190, 1190, 1190

Untuk menambah panas setiap 15 menit regulator atau katup gas dibuka sedikit sampai 15 menit berikutnya mencapai target yang ditentukan. Untuk itulah diperlukan thermocouple dan thermocontroller.

Bila tidak ada pengontrol, tidak mungkin bisa menentukan suhu yang di perlukan, kalau terlambat menaikkan berarti pemborosan gas, kalau terlampau cepat pembakaran tidak sempurna.