Untuk mendapatkan hasil cetak tanah liat/ clay dengan system tuang ( casting ) sangat penting untuk selalu melakukan pengetesan, sebelum cairan tanah liat/clay ( slurry ) digunakan. Banyak kerusakan atau masalah yang akan timbul bila tidak dilakukan pengetesan, seperti pinhole ( lubang jarum ), retak pada waktu dikeluarkan dari cetakan, maupun retak setelah beberapa jam setelahnya, penyusutan yang banyak, hasil cetak tidak bisa dikeluarkan dari cetakan, warna tidak merata, dan masalah lain yang timbul secara tidak terduga. Pengetesan akan mengurangi kerugian dan pekerjaan lebih efisien.
Beberapa pengetesan yang harus dilakukan:
- Specific Grafity ( Berat Jenis )
- Viscosity ( Kekentalan )
1.1. Specific Grafity ( Berat Jenis ): Untuk mengukur Berat Jenis dari cairan tanah liat/clay saya memakai Gelas Ukur ( Measuring Cup ) dan timbangan digital
Caranya : Letakkan gelas ukur dalam keadaan kosong diatas timbangan digital. Tekan tombol βONβ pada timbangan digital. Pastikan angka digital adalah β 0 β . Masukkan cairan tanah liat ( slurry ) kedalam Gelas ukur, sampai ketinggian angka 100 ml. Amati sekarang beratnya berapa. Bila menunjuk 170 gram, berarti Berat Jenis = 1.70
Gelas ukur tidak selalu benar dalam pengukurannya, terutama yang harganya murah. Untuk melihat gelas ukur yang anda beli bisa dipakai atau tidak, masukkan air bersih sebatas 100ml, bila air dikeluarkan untuk ditimbang sendiri beratnya 100 gram, berarti gelas ukur anda benar dan bisa dipakai.
Sekarang berapa Specific Gravity ( Berat jenis ) yang baik untuk cairan tanah liat yang anda pakai? Saya tidak bisa menentukan berapa angka Berat Jenis yang baik untuk bahan yang anda pakai, tergantung dari komposisi bahan yang anda pakai. Mungkin ditempat anda baik dengan Berat Jenis 1.78 tetapi belum tentu baik ditempat saya. Kalau campuran bahan yang dipakai banyak memakai Kaolin bubuk ( Kaolin Powder ) Grafity cenderung lebih rendah, mungkin yang baik sekitar 1.68- 1.70. Kalau bahan yang anda pakai banyak Silika, Feldspar Grafity akan lebih tinggi. Semakin tinggi angka Grafity, semakin sedikit kandungan airnya, berarti susut kering semakin kecil, juga akan mengurangi resiko retak dan melengkung.
2.1. Viscosity ( Kekentalan )
Mengukur Viscosity bisa menggunakan Viscometer atau menggunakan Baume hydrometer.
Foto diatas adalah Viscometer, cairan dimasukkan kedalam wadah kecil, tidak sampai penuh agar setelah pengaduk dimasukkan cairan tidak meluber keluar. Hidupkan dengan cara memindah tuas yang ada disebelah kiri, pengaduk akan berputar dan jarum akan bergerak menunjukkan angka. Jarum semakin kekanan berarti semakin kental.
Foto diatas adalah Baume hydrometer. Cara pakainya, buat atau cari tabung yang lebih lebar dan lebih tinggi dari Baume, masukkan cairan kedalamnya, kemudian masukkan Baume kedalam cairan, amati sampai sedalam mana masuknya, kalau pada permukaan cairan menunjuk angka lebih besar, berarti kental. Misalnya Baume 55 lebih kental dari 48.
Setelah anda mengetahui cara mengggunakan peralatan untuk pengetesan slurry, sekarang masalah apa yang biasa timbul dan cara mengatasinya.
1. Cairan susah mengalir, terlalu lama mengisi kedalam cetakan. Solusi : Tambahkan air juga tambahkan Water Glass ( Sodium silicate ).
2. Hasil cetakan lembek, terlalu lunak, sulit dikeluarkan dari cetakan. THixotropy terlalu tinggi. Solusi: Tambahkan Water Glass ( Sodium Silicate ).
3. Hasil cetakan rapuh mudah patah, Thixotropy terlalu rendah. Solusi: kurangi Water Glass.
4. Pinhole , lubang kecil pada permukaan, karena terlalu kental. Solusi: Tambahkan air dan atau tambahkan Water Glass.
5. Retak, retak kecil dipinggiran pegangan cangkir, karena kurang thixotropy. Kurangi Water Glass atau kurangi Air.