Definisi-definisi

Alkaline Earth: Kelompok Oksida yang berfungsi untuk melelehkan termasuk : Barium, Calcium, Magnesium, dan Strontium. Oxide-oxide tersebut digunakan di Keramik seperti Carbonat ( Calcium Carbonat ), Karbonat-karbonat ( dolomite ), Silika ( ada di Talc ) dan beberapa Feldspar.

Ball Clay: Sangat licin, berbutir halus, sangat liat, bila dibakar akan berwarna abu-abu muda, cream, atau putih. Ball Clay benar-benar keras setelah dibakar biasanya dibakar dibawah cone 20.

Bentonit: Suatu unsur pokok yang seperti tanah liat ,yang dihasilkan oleh pembusukan abu vulkanik dan angin, ada didalam tanah dari lokasi letusan berjuta-juta tahun yang lalu. Bentonit adalah 10 kali lebih liat dari tanah liat (ball clay). Menambahkan 2% bentonit kecampuran bahan keramik meningkatkan kekenyalan (liat) seperti menambahkan 10% tanah liat

Clay: berbutir halus yang berasal dari pembusukan batuan gunung berapi yang bersifat kenyal ketika basah, mengeraskan ketika kering, dan menjadi permanen ketika dibakar, Rumusannya adalah Al2O3 2SiO2 2H20 kurang lebih.

Clay Body: adalah campuran dari tanah liat, bahan peleleh (flux ) dan bahan pengisi untuk menghasilkan keramik.

Crazing: retak glasir dipermukaan barang keramik, berbentuk seperti sarang laba-laba, sampai dalam masuk ke Clay Body, membuat keramik mudah pecah. Crazing disebabkan karena penyusutan Clay Body dan Glasir tidak sama.

Cristobalite: Suatu wujud yang dari kristal/jernih dari tanah kerikil membentuk pada temperatur-temperatur di atas Cone 9(1250C).Kristobalit mengalami satu pembalikan seperti Quartz, tetapi di temperatur yang lebih rendah dari 439F, dan dengan suatu perubahan volumetric yang jauh lebih tinggi dari 3%.

Deflocculation: Keadaan dimana bahan keramik yang masih berupa cairan akan mudah mengalir meskipun BD ( berat jenis ) nya tinggi. Dengan ditambahkan sekitar 0.5% sodium Silicat ( Water Glass ) dari jumlah berat body. Akan bertambah cair dan tambah mengalir.

Earthenware: Setiap campuran bahan keramik untuk membuat barang, yang bibakar dibawah cone 5 ( 1180C ). Dimana daya peresapan 5% atau lebih besar. Setelah dibakar akan berwarna dari merah bata, kuning cream ke putih

Feldspar:
Adalah batuan yang mengandung Sodium, Potasium, alumina dan silica. Sifatnya untuk melelehkan, menurunkan titik bakar, atau dengan kata lain membuat bahan keramik lebih matang, lebih leleh. Biasanya terbagi menjadi Potasium Feldspar = untuk campuran body, Sodium Feldspar untuk campuran glasir, dan Lithium Feldspar.

Fire Clay: Suatu yang kasar, tahan panas, clay sekunder. Ada beberapa macam jenis kekenyalannya. Beberapa ada yang cukup kenyal/plastic sehingga bias langsung di putar dimeja putar untuk membuat bahan keramik. Ada yang berupa grog, tidak kenyal, keras karena banyak silica atau pasir. Biasanya untuk grog, dan membersihkan olie.

Flocculation: ini adalah lawannya Deflocculation . Jadi kalau ada campuran bahan keramik yang keenceran, perlu ditambahkan bahan untuk membuat lebih kental, biasanya bisa juga ditambahkan cuka.

Frit: Campuran dari bahan keramik yang bisa leleh, yang sudah dibakar , biasanya ada yang berbentuk kristal ada yang berupa bubuk. Gunanya untuk membantu kesetabilan glasir, karena akan mengurangi penyusutan glasir. Sehingga bisa membantu memperbaiki Kalis ( Crawling) Retak seribu ( Crazing ).Karena Bahan ini sudah dibakar pada temperature tinggi, maka bahan yang bersifat racun akan sangat berkurang.

Grog: Barang keramik yang sudah dibakar, ada yang rusak, yang mestinya dibuang, digunakan lagi untuk campuran Clay Body , dengan cara dihancurkan menjadi butiran kasar sampai halus seperti debu. Gunanya untuk tambahan bahan baku Clay Body supaya mengurangi penyusutan dan menolong lebih lurus.

Kaolin: Tanah liat utama. Hasil pembusukan feldspar melalui tindakan geothermal dan hydrological. Idealnya: Al2O3 2SiO2 2H2O.Kaolin bersifat refractory

Lignin:
Perekat dari Polymer Organic, atau lem antara serabut-serabut di dalam kayu . di Keramik berfungsi untuk menambah Green Strength ( pada waktu masih mentah barang tidak mudah pecah/ patah ).

Plasticity, Keadaan dimana bahan itu lentur, tidak mudah patah. Biasanya ditujukan kepada Clay. Clay (lempung) yang halus lebih plastic dari pada yang kasar. Lebih Plastic akan lebih keras setelah kering dan tidak mudah patah.

Porcelain: Keramik yang halus, putih atau mendekati putihnya clay body meleleh diatas cone 6. Porcelain kadang ada yang bias tembus cahaya. Bahan yang terkandung : Kaolin, Ball Clay, Feldspar, Silica dan bahan yang plastis.

Quartz Inversion:
Perubahan Kristal pada Silika pada temperature 573C. Pada waktu temperature tersebut kenaikan temperature harus dipelankan. Karena bila terlalu cepat akan mengakibatkan dunting, atau retak halus pada body.

Shivering: Lapisan Glasir yang mengelupas kadang Clay Body juga ikut terkelupas. Terutama ditepi barang yang tajam. Disebut juga Peeling.

Dunting: Retak setelah bakar, berupa retak yang melingkar, disebabkan karena pada `temperature Cristobalite terlalu cepat. Biasanya pada temperature sekitar 440 ‘ Celcius temperature curve melandai ( agak ditahan )

Talc: Adalah Magnesium silicate berbentuk putih dan sangat halus. Biasanya dipakai untuk bahan pengisi (filler). Dan merupakan bahan peleleh di temperature earthenware .Juga merupakan peleleh yang kuat pada pembakaran Stone Ware, membuat rangenya lebih panjang ( toleransi temperature lebih besar )

Thixotropy:
Suatu keadaan bahan Clay Body yang mencair atau mengalir bila diaduk atau digerakkan, mengental bila didiamkan.

Bone Ash: dibuat dari tulang-tulang binatang yang di calcine ( dibakar temperature 1200C ),
Mengandung kapur dan fosfor. Tidak semua tulang binatang bisa dipakai .Karena ada yang mengandung besi, bila dipakai untuk porselin. Pengalaman saya, tulang sapi bisa dipakai untuk pembakaran stone ware. Harap diperhatikan, bila membakar tulang dalam jumlah besar, karena baunya yang tidak sedap, pada temperatur dibawah 300C, akan mengganggu tetangga. Setelah dibakar temperature 1200C, tulang masih keras, harus dihancurkan, dan dihaluskan terlebih dahulu sebelum dipakai

Pyrometric cones: berbentuk segitiga kerucut biasa biasanya ikut dibakar bersama barang keramik, dan terdiri 3 cone dimana cone yang lebih rendah dari temperature dikehendaki diletakkan sebelah kiri, ditengah cone yang sesuai dengan temperature, sedang di kanan cone yang lebih tinggi dari terperatur dikendaki.

Bila cone yang kanan melengkung, berarti over firing ( pembakaran berlebihan )

Daftar nomor Cone :