Kata pengantar

Kebanyakan pembuat Keramik, hanya tinggal membentuk dari bahan yang sudah ada ( ready mix ) karena beberapa factor keterbatasan dan lebih praktis. Biasanya berbentuk lempengan, jarang yang berupa cairan karena lebih susah untuk pengirimannya, dan banyak air ( beli air apa beli bahan?). Tetapi ada jeleknya, tidak mengetahui bahan apa yang dipakai? Kwalitetnya terjaga apa tidak? Untuk menghindari kerugian, tiap ada bahan datang mesti kita cetak dan bakar dulu sebagai contoh. Setelah itu baru dipakai produksi.

Disini saya akan membahas

1. Membuat keramik dengan bahan jadi

2. Membuat keramik dengan bahan baku

1.Membuat keramik dengan bahan jadi ( ready mix )

Yang perlu kita siapkan untuk membuat keramik pada tahapan ini :

Mixer untuk mengaduk bahan jadi menjadi cairan.

Cetakan ( terbuat dari gypsum) saya bahas terpisah.

Water Glass ( berupa cairan kental ) untuk mencairkan dengan berat jenis yang tinggi.

Potmill Keramik.

Glasir.

Oven

Mixer biasa disebut Blunger:
Bisa dibuat sendiri dengan Electric Drill ( Handbor ) besar, dengan speed tinggi. bukan bor duduk, karena speed-nya rendah. Bisa juga dari electro motor yang dimodifikasi sendiri seperti gambar diatas.

Pertama air dimasukkan dulu, diperkirakan 1/3 nya,

Bahan jadi yang berupa lempengan dipotong kecil-kecil untuk mempermudah peleburan disarankan memakai bahan yang sudah dikeringkan supaya cepat hancur. Karena kalau bahan masih basah akan lama hancurnya dan motornya akan lebih berat.

Setelah selesai, motor dihidupkan dimasukkan sedikit demi sedikit sampai mencapai kecairan tertentu. Cairan yang baik BD ( berat jenis ) antara 168 sampai 175.

Untuk mencapai BD yang tinggi ditambahkan Water Glass ( Sodium Silicate ) sebanyak 0.5% dari bahan kering.

Bagaimana mengukur BD ( berat jenis )?

Beli tabung ukuran di apotik yang 100 cc. Letakkan tabung diatas timbangan, dibikin 0 dulu. Setelah itu masukkan cairan sampai 100 cc. Berat timbangan tertera itu menunjukkan BD cairan.

Setelah mencapai BD yang ditentukan, bahan disaring dahulu dengan saringan tepung, untuk mudahnya. Semestinya yang lebih baik dengan saringan Stainless Stell 80 mess dengan mesin getar.

Baru mulai untuk dituangkan kedalam cetakan.
Setelah dituang beberapa menit sekitar 10-30 menit tergantung bahan yang dipakai, setelah mencapai ketebalan tertentu, cairan dikeluarkan dengan cara menuang dikembalikan ketempat semula. Setelah itu ditunggu lagi sekitar 20-30 menit sampai bisa dibuka. Tiap bahan tidak sama waktu membukanya, juga tergantung sudah berapa lama cetakan dipakai, dan seberapa kering cetakannya. Semakin basah cetakan, semakin lama waktu bukanya. Karena sifat cetakan gypsum, menyerap air dari cairan bahan, dan meninggalkan bahan dipermukaan gypsum. Karena bahan mengandung Water Glass, yang bisa menutup pori2 cetakan, semakin sering cetakan dipakai, semakin kurang daya resapnya, semakin lama pula waktu yang dibutuhkan untuk bisa melepaskan barang dari cetakan.
cetakan setelah dibuka

Setelah hasil cetakan dibuka, dikeringkan alami, artinya biar mengering diudara terbuka, jangan langsung dijemur panas matahari atau pemanas buatan. Karena beberapa bahan ada yang tahan langsung dijemur, ada yang tidak, tergantung dari penyusutan Claynya. Setelah barang tersimpan satu hari atau setengah kering, baru boleh dijemur matahari.

Finisihing
, bisa dilakukan sebelum atau sesudah kering. Membuang lebihan bahan yang tidak diperlukan. Bisa dilakukan dengan pisau dan Sponge atau kalau kering dengan ampelas. Setelah selesai difinishing, dicelup dengan cairan glasir ( dibahas secara terpisah ), kemudian baru dibakar dengan temperatur sekitar 1200C. Ada yang sebelum diglasir, dibakar dengan temperatur 800C dulu, baru di glasir, kemudian dibakar yang terakhir di 1200C.

2. Membuat keramik dengan bahan baku

Cara pengerjaannya sama dengan diatas, cuman bahan jadi diatas kita buat sendiri. Tentunya dengan penambahan alat, seperti Timbangan, Molen ( Ball-mill), Saringan Stainless Stell, ayakan getar, magnetic ferro filter.