Daur ulang banyak dilakukan pada kertas, sampah, biji-bijian, plastik dan lainnya. Demikian juga di keramik. Semua bahan yang sudah tidak terpakai atau buangan dari proses produksi sebenarnya bisa didaur ulang.

1. Potongan, cuilan dari hasil finishing waktu masih mentah.

2. Cetakan Gypsum yang sudah rusak atau sudah banyak kali dipakai

3. Pecahan keramik yang sudah melalui proses bakar,  misalnya jatuh pecah, kerusakan pada waktu proses pembakaran seperti retak, gupil dsb

4. Kapsel, atau tempat untuk membakar piring, cangkir, mangkok

5. Kertas decal yang sudah terbuang.

Bagaimana cara mendaur ulang ?

1. Potongan, cuilan dari hasil finishing waktu masih mentah.

Setelah dari proses mencetak, keramik yang masih mentah perlu di finishing, kalau cetakan udah tua, atau kotor, pada belahan cetakan ada kelebihan bahan yang tidak diharapkan yang perlu dibuang.  Pada bagian atas biasanya ada kelebihan bahan yang biasanya dibuang.  Buangan tersebut dikumpulkan jangan sampai campur dengan sampah lain. Hindari dari sampah ampelas, keras, pisau, besi dll.

Sisa dari bahan Casting:
Timbang semua buangan dari finishing, misalnya 100 Kg. Masukkan dulu air kurang lebih 40-45 % dari jumlah buang bahan. Jadi masukkan air dulu 40-45 Kg. Tambahkan Water Glas atau Sodium Silicate sebanyak 0,2-0,4% dari jumlah bahan. Setelah itu baru buangan  bahan dimasukkan. Giling kembali buangan  bahan tersebut selama 30 menit sampai satu jam. Atau kalau tidak ada penggiling bahan memakai bor tangan yang dilengkapi baling-baling kecil.

Sisa dari bahan Jigger atau Filter Press
Prosesnya sama dengan diatas, cuman airnya bisa 60-80% dari jumlah bahan, dan tidak memakai tambahan Water Glas atau Sodium Silicate.

2. Cetakan Gypsum yang sudah rusak atau sudah banyak kali dipakai.

Bisa anda lihat disini . Oops…, ternyata sudah saya terjemahkan kedalam bahasa Inggris. Baiklah saya bahas lagi, Gypsum bekas masih bisa dipakai lagi, biasanya untuk boneka, kapur tulis, vas bunga dari gypsum dan sebagainya. Tetapi bagaimana cara untuk mendaur ulang?

Pastinya harus dihancurkan dulu, bisa manual atau memakai mesin. Yang penting harus halus menjadi  bubuk . Kalau pakai mesin, memakai Hammermill, Jaw crusher.

Setelah siap menjadi bubuk, siapkan wajan besar dari aluminium atau wajan dari besi baja. Masukkan bubuk gypsum bekas tadi, goreng diatas api yang tidak terlalu besar. Diaduk aduk terus, pertama terasa  berat, lama kelamaan akan terasa ringan, ini menandakan bahwa proses penggorengan akan selesai atau cukup. Dinginkan, coba dicampur dengan air dengan perbandingan air 60 gypsum 100. Air dimasukkan dulu baru gypsum, aduk sampai kental dan tuangkan kesembarang tempat. kalau mengeras berarti penggorengan tadi cukup baik.

Kalau tidak mengeras, kemungkinan waktu penggorengan kurang lama atau terlalu lama.  Mesti dicoba sendiri.

3. Pecahan keramik yang sudah melalui proses bakar,  misalnya jatuh pecah, kerusakan pada waktu proses pembakaran seperti retak, gupil dsb

Pecahan keramik seperti ini, biasanya dibuang. Sebetulnya bahan buangan tersebut masih bisa dipakai lagi, dan bila dicampurkan kedalam campuran keramik, akan mengurangi keretakan pada proses produksi, serta bisa mengurangi kerusakan yang biasanya muncul pada hasil pembakaran seperti retak seribu. dan mengurangi penyusutan bahan setelah proses pencetakan dan pembakaran.

Pecahan keramik tersebut dihancurkan dulu sampai sebesar biji jagung, untuk memudahkan proses penggilingan. Bisa dicampurkan kedalam campuran keramik sampai 30%.

4. Kapsel, atau tempat untuk membakar piring, cangkir, mangkok

Kapsel, atau Saggar adalah tempat untuk piring, cangkir agar bisa ditumpuk sampai atas. Kalau pecah, masih bisa didaur ulang dijadikan Kapsel lagi dengan menambahkan tanah liat dan kaolin. Kalau masih banyak bisa dicampurkan kedalam campuran bahan sampai 10%. Ini bersifat Grog.

5. Kertas decal yang sudah terbuang.

Kertas decal yang sudah dipakai, biasanya dibuang. Tetapi kalau mau dimanfaatkan bisa digunakan untuk kertas daur ulang atau Recycle Paper.

Bagaimana caranya? mungkin sudah banyak yang sudah memanfaatkannya.

Celupkan kertas buangan tadi kedalam air selama 12 jam, lebih lama lebih baik. Kalau kertas koran tidak perlu terlalu lama. Tetapi kertas sisa decal ini mempunyai serat yang rapat dan keras, tidak mengandung bahan pengisi. Jadi harus cukup lama. Setelah itu ambil blender yang biasa dipakai rumah tangga untuk menghaluskan buah, sambal dsb. Masukkan air kurang lebih 2 sampai 3 kali volume kertas. blender sampai halus. sehingga menjadi bubur kertas.  Masukkan kedalam ember/ tempat yang besar seperti tempat mandi anak-anak dari plastik, maukkan air dulu baru bubur kertas tadi. banyaknya air tergantung dari mau setebal apa kertas yang akan dibuat. Siapkan pigora kayu sebesar yang anda inginkan, misalnya sebesar kertas A4, 20X30 cm. Pasang plastik kasa nyamuk seperti memasang kanvas lukisan, atau seperti memasang kain screen pada sablon.  Masukkan kasa tadi yang sudah dipasang pigora kayu kedalam air bercampur bubuk kertas. Angkat lurus keatas pigora tsb. seperti menyaring sesuatu.  sehingga terdapat lapisan bubuk kertas tadi. Jemur hingga kering. Setelah kering kertas akan terkelupas dan anda telah berhasil membuat kertas daur ulang.

Semoga bermanfaat