NUSA DUA, Kompas.com – Petenis Jerman, Sabine Lisicki melakukan hal yang sama sekali berbeda. Dia mengerjakan sebuah hal yang memang sudah lama menjadi hobi sekaligus sebagai kegiatan yang dapat membantunya untuk melepaskan lelah dari tenis.
Ketika dia datang ke Bali dua tahun yang lalu, Sabine sangat menikmati kunjungannya ke Jenggala, sebuah galeri yang juga memproduksi keramik dan membuka kelas di mana pengunjung bisa belajar cara membuat gerabah dan melukis sendiri keramik mereka.
Saat itu, Sabine menghasilkan sebuah vas yang kemudian di jual dalam lelang amal dan berhasil mencapai angka $1000. Penghasilan dari lelang tersebut kemudian didonasikan pada lembaga amal yang dipilih oleh WTA yaitu Yayasan Senyum Bali yang akan membiayai operasi untuk anak-anak berbibir sumbing di Bali.
Petenis Jerman itu sangat menantikan kunjungannya kembali ke Jenggala. Dan sama seperti sebelumnya, Sabine juga didampingi oleh ibunya Elizabeth Lisicki, seorang artis keramik.
Setelah membentuk dua buah vas, Sabine lalu mengambil kuas dan mendekorasi sebuah mangkuk polos yang sudah disiapkan, sementara ibunya melukis di gerabah berbentuk kuda.
 “Saya jarang mendapat kesempatan untuk melakukan hal ini karena kami sangat jarang berada di rumah,” ujar Sabine, “Tapi saya sangat menikmati melukis karena hal itu sangat menenangkan dan merupakan bentuk pelarian sementara saya dari tenis. Setelah musim turnamen berakhir di minggu ini, saya pasti akan menghabiskan waktu untuk melukis.”
Ketika ditanyakan pendapatnya mengenai Bali, Sabine mengatakan bahwa dia sangat menyukainya, “Ya saya sangat menyukainya, ini adalah tempat yang sangat indah”.(/*)
Penulis artikel : A. Tjahjo Sasongko
Sumber artikel : http://olahraga.kompas.com/read/2011/11/01/12484677/Bila.Petenis.Melukis.Keramik